Hari Selasa, saya harus punya jawaban atas apa yang dipertanyakan orang padaku. Apa itu? Tentang lamaran seseorang. Sebenarnya waktu lalu juga sudah pernah ada yang mengajak kejenjang serius. Tapi yang ada dipikiranku bukan masalah 'nikah, bagiku pemikiran dan mentalku masih terlalu dini soal itu. Iya, apalagi kalau diri kitanya belum sanggup, please jangan dipaksa. Bukan menampik, tetapi banyak cita-citaku yang belum terealisasi. Malam Selasa, sodaraku ke rumah dan menyampaikan maksud laki-laki itu. Aku tak bisa menjawabnya di waktu itu, aku harus berdiskusi dengan diriku, dan terutama Bapakku sebagai orang tua dan orang yang mendidikku hingga saat ini. Pagi Selasa, aku tak menyangka dengan pemikiran Bapak, kali pertama aku berdiskusi soal ini. Kamu tahu apa pandangan Bapak? Ya, sama denganku jadilah wanita mandiri. Pada dasarnya Bapak menyerahkan jawaban padaku, tapi Bapak memberi pandangan padaku bahwa "Itu pilihanmu, tapi Bapak ingin memberi pandangan, pikir Bapak jangan ...